1. Gaya Pemulih
Gaya pemulih dimiliki
oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut
berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda
yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda
akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan
gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan
benda.
a. Gaya Pemulih pada
Pegas
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena
sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan
kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan.
Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga
pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan.
Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju
posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke atas, pegas akan menarik
benda kembali ke arah posisi keseimbangan (y = +). Gaya yang timbul pada pegas
untuk mengembalikan posisinya ke keadaan setimbang disebut gaya pemulih pada pegas.
Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang
teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada shockbreaker kendaraan dan
springbed. Di dalam shockbreaker terdapat sebuah pegas yang berfungsi meredam getaran
saat roda kendaraan melewati jalanan yang tidak rata. Dengan demikian,
kendaraan dapat dikendarai dengan nyaman. Demikian juga dengan springbed. Pegas-pegas yang tersusun di
dalam springbed akan memberikan
kenyamanan saat Anda tidur di atasnya. Bagaimanakah sifat-sifat gaya pemulih
pada pegas ini apabila diuraikan secara Fisika? Agar Anda dapat memahaminya,
pelajarilah bahasan materi pada subbab ini.
Besarnya gaya pemulih pada pegas menurut Robert Hooke
dirumuskan sebagai berikut.
Fp = -k. Δy
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah
yang berlawanan dengan simpangannya. Jika Anda gabungkan persamaan di atas
dengan hukum II Newton, maka diperoleh persamaan berikut.
Fp = -k. Δy = ma
atau
Terlihat bahwa
percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal ini
merupakan karakteristik umum getaran harmonik. Syarat suatu gerak dikatakan
getaran harmonik, antara lain:
1.
Gerakannya periodik (bolak-balik).
2.
Gerakannya selalu melewati posisi keseimbangan.
3.
Percepatan atau gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan posisi/simpangan
benda.
4. Arah
percepatan atau gaya yang bekerja pada benda selalu mengarah ke posisi
keseimbangan
contoh
Pegas yang tergantung tanpa beban panjangnya 25 cm.
Kemudian, ujung bawah pegas digantungi beban 100 gram sehingga panjang
pegas menjadi 30 cm.
Jika beban ditarik ke bawah sejauh 4 cm dan percepatan gravitasi Bumi 10
m/s2 , tentukan gaya pemulih pada pegas itu.
Jawab
Perhatikanlah
gambar. Diketahui: y = 25 cm, y1 = 30 cm, y2= 4 cm, m = 100 g, dan g = 10 m/s2.
Pada posisi
gambar (b):
mg = ky1
(0,1 kg)(10
m/s) = k(0,05 m)
k = 20 N/m
Pada posisi
gambar (c):
F = ky2
= (20 N/m) (0,04 m) = 0,8 N
||PETA KONSEP||GAYA PEMULIH PEGAS||GAYA PEMULIH AYUNAN||PERSAMAAN GERAK HARMONIK||FASE||SUDUT FASE|| ENERGI GERAK HARMONIK|| PERIODE PEGAS||PERIODE AYUNAN||