Langsung ke konten utama

GOOGLE FORMULIR UNTUK SARANA PEMILIHAN KETUA OSIS


Kemajuan Teknologi di bidang komputer dan Internet secara nyata dapat kita gunakan untuk sarana pemilihan ketua OSIS. Contohnya pemilihan ketua OSIS di SMAN 1 Jekulo tahun Pelajaran 2018/2019 sudah berbasis online dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh google, yaitu google formulir dan blogger. 

Berikut langkah-langkah untuk membuat aplikasi pemilihan ketua OSISI.

Ketik google di kotak pencarian google --> klik Google Drive - Cloud Storage & File Backup for Photos ..


Klik go to google drive --> Masukkan email dan password
Di ruang yang kosong klik kanan --> pilih lainnya --> google formulir
Ketik judul --> misalnya PILKAOS 2018

Ketik Identitas pemilih (NAMA, NIS, KELAS)
   Ubahnya Judulnya menjadi Identitas pemilih 
   Ubah pertayaan menjadi NAMA kemudian pilih wajib isi

      Ktanda ( + ) disebelah kanan untuk menembahkan pertayaan NIS, kemudian pilih wajib isi dan
     validasi respon pilih angka
    
      Ktanda ( + ) disebelah kanan untuk menembahkan pertayaan tarik turun, ganti pertangannya
      dengan KELAS ( isi dengan kelas X sampai XII), kemudian pilih wajib isi


Ketik Nama Calon Ketua OSIS
  Klik menu tambahkan bagian ( dibawah menu tambah pertayaan yang berupa tanda = )
  - Ubah judulnya menjadi calaon ketua osiss
 - tambahkan pernyaan pilihan ganda, ubah pertayaan menjadi MEMILIH, option 1 ganti dengan
   nama calon ketua OSISI  1, beserta fotonya, begitu juga untuk option 2, dan seterusnya



LANJUT











 

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal