Langsung ke konten utama

HANDOUT ADALAH

A. Pengertian Handout
Handout  berarti informasi, berita atau surat lembaran (berasal dari bahasa Inggris). Handout termasuk media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar. Biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Istilah Handout memang belum ada pedanannya dalam bahasa Indonesia. Handout biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik.

B. Bentuk Handout
Bentuk handout dapat bervasiasi, diantaranya:
  1. Bentuk catatan, Handout ini menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topik yang akan dibahas.
  2. Bentuk diagram, Handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara lengkap maupun yang belum lengkap.
  3. Bentuk catatan dan diagram, Handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua.

C.      Penyusunan Handout
Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Dengan demikian maka penyusunan handout harus diturunkan dari kurikulum. Handout biasanya merupakan bahan tertulis tambahan yang dapat memperkaya pengetahuan peserta didik dalam belajar untuk mencapai kompetensinya.
Langkah-langkah menyusun Handout adalah sebagai berikut:
  1. Melakukan analisis kurikulum
  2. Menentukan judul Handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dipelajari
  3. Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan
  4. Menulis Handout dengan kalimat yang singkat, padat, jelas
  5. Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan kemungkinan adanya kekurangan-kekurangan
  6. Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi Handout misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.

Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam memilih Handout adalah :
  1. Substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai peserta didik.
  2. Materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan, rangkuman, dan sebagainya.
  3. Padat pengetahuan.
  4. Kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan.
  5. Kalimat yang disajikan singkat dan jelas.
  6. Dapat diambil dari buku atau internet.

Dalam penyusunan Handout harus singkat dan jelas. Menurut Aziz, persyaratan suatu Handout yaitu :
  1. Handout memuat kerangka materi yang mungkin berisikan pernyataan, definisi, konsep, rumus, dan sejenisnya.
  2. Disajikan dalam bentuk pernyataan, daftar, dan diagram.
  3. Penyajian informasi hendaknya diringkas, padat, dan mudah dipahami siswa.

Unsur-unsur penyusun Handout adalah :
  1. Standar kompetensi. Adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok  bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai siswa.
  2. Kompetensi dasar. Adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk 1 kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi.
  3. Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam pengayaan diluar proses mengajar dikelas.
  4. Soal-soal. Adalah permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan.
  5. Sumber bacaan. Adalah buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan.

D.      Tahap-Tahap Pengembangan Handout
Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan pengembangan modul. Yang membedakan keduanya, bahwa handout tidak selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen dari modul/buku/sumber belajar lain yang digunakan.
Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang tak terpisahkan dari buku/modul yang digunakan untuk materi tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran ditemukan konsep/pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam modul/buku sumber yang digunakan. Sementara itu, handout akan berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah di bahas dalam modul/buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan.
Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit, pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika informasi dalam handout terlalu banyak, pembaca akan enggan untuk membacanya. Tantangannya adalah bagaimana mengisi dan menentukan informasi yang pas dalam suatu handout

Tahapan pengembangan handout adalah sebagai berikut:
  1. Mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi dasar.
  2. Berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan menggunakan handout, baru atau pengayaan.
  3. Memutuskan isi handout : overview atau ringkasan.

Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
  1. Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian dalam topik;
  2. Anotated bibliografi. Kumpulan abstrak dari sumber yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi peserta didik. Handout yang berisi anotated bibliografi ini akan membantu pembaca yang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang materi ajar tertentu;
  3. Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam bahan ajar;
  4. Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan

E.   Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu maupun kelompok.
Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif, tabel, diagram, gambar, dan foto. Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat mencerminkan konsep yang diinginkan.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan pada saat kita mencoba menyampaikan sesuatu, termasuk pada saat kita mengembangkan handout. Berikut ini sepuluh manfaat yang melatarbelakangi penggunaan gambar.
  1. Hiasan. Gambar yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam handout dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kebosanan.
  2. Alat motivasi. Gambar, jika dipilih dengan tepat, dapat dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik untuk terus menekuni materi yang ada dalam handout.
  3. Menyampaikan perasaan. Melalui gambar dapat dikirimkan pesan yang mencerminkan perasaan, misalnya gambar ini yang mencerminkan niat untuk mencapai target.
  4. Mempengaruhi. Gambar dapat mempengaruhi orang yang melihatnya.
  5. Ilustrasi. Gambar dapat membantu kita untuk membayangkan pesan yang ingin disampaikan.
  6. Deskripsi. Narasi saja kadang tidak mencukupi, dengan gambar informasi yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dipahami.
  7. Menjelaskan. Satu gambar dapat menjelaskan bahwa cuaca berawan.
  8. Penyederhanaan. Melalui gambar dapat dilakukan penyederhanaan cara menyampaikan konsep tanpa mengurangi arti.
  9. Kuantifikasi. Ada orang yang kesulitan jika harus berhubungan dengan angka. Dengan bantuan gambar (pictogram, bar chart, pie chart, atau line graph) pesan akan lebih mudah diterima.
  10. Problem posing. Gambar juga dapat digunakan untuk memunculkan masalah. Gambar kebakaran hutan, misalnya, dapat menimbulkan polemik tentang perlunya menjaga kelestarian hutan.

Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri  sendiri. Satu gambar dapat memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan gambar adalah bahwa manfaat yang kita inginkan dari satu gambar tertentu tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin bertolak belakang dengan manfaat yang kita inginkan tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut, ada enam faktor yang harus diperhatikan pada saat menggunakan gambar, yaitu:
  1. Jelaskan fungsinya. Gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau memunculkan masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit sehingga peserta didik memperhatikan gambar tersebut.
  2. Seimbangkan fungsi. Jangan sampai fungsi gambar yang lebih minor berakibat negatif pada fungsi mayor yang sebenarnya kita tuju.
  3. Tentukan aktivitas. Jika menggunakan gambar, pastikan bahwa peserta didik membaca gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar jangan diulang dalam narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk dapat memahami materi.
  4. Konvensi. Pastikan bahwa peserta didik memahami konvensi yang digunakan dalam gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar.
  5. Batasi informasi. Jangan memunculkan terlalu banyak informasi pada satu gambar. Meskipun secara teori satu gambar dapat memberikan banyak informasi, coba untuk membatasi informasi yang ingin disampaikan.
  6.  Hindari SARA. Jangan gunakan gambar yang dapat memicu SARA.
  7. Karakteristik
  • Karakteristik yang harus dimiliki oleh handout adalah padat informasi dan dapat memberikan kerangka pemikiran yang lebih utuh.
  • Sebagai media pengajaran penjelasan yang lebih rinci tentang isi handout masih harus diberikan oleh guru yang mengadakan pembelajaran.
  •  Handout diberikan pada awal atau sebelum pelajaran dimulai dan merupakan catatan tambahan bagi siswa.

F.      Kelebihan & Kekurangan Handout
Kelebihan media Handout dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah:
  1. Dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti pelajaran
  2. Meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar
  3. Memelihara kekonsistenan penyampaian materi pelajaran dikelas oleh guru sesuai dengan perancangan pengajaran
  4. Dapat memperkenalkan informasi atau teknologi baru
  5. Dapat memeriksa hasil pembelajaran siswa
  6. Mendorong keberanian siswa untuk berprestasi
  7. Dapat membantu pengetahuan ingatan dan penyempurnaan.

Beberapa kelebihan handout (Arsyad, 2000: 38):
  1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing – masing
  2. Disamping dapat mengulang materi, siswa dapat mengikuti urutan pikiran secara logis
  3. Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta memperlancar pemahaman informasi yang disampaikan
  4. Lebih ekonomis dan mudah terdistribusi

Kelemahan handout sebagai media cetak (Arsyad, 2000: 38-39) adalah:
  1. Sulit menampilkan gerak dan suara
  2. Bagian-bagian pelajaran harus dirancang sedemikian rupa
  3. Cepat rusak atau hilang
  4. Umumnya kebehasilannya hanya ditingkat kognitif

G.      Fungsi & Manfaat
  1. Fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Meskipun pelengkap, tidak berarti handout dapat dikembangkan begitu saja. Ada rambu-rambu yang harus diikuti jika kita ingin mendapatkan handout yang baik.
  2. Manfaat utama handout adalah melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout dapat berisi penjelasan singkat dan atau elaborasi tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antartopik, memberi pertanyaan dan kegiatan pada para pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut.



Postingan populer dari blog ini

Gaya Magnetik di Antara Dua Kawat Sejajar Berarus

Di sekitar kawat berarus timbul induksi magnet. Apa yang akan terjadi jika kawat berarus lain didekatkan  kawat pertama? Keadaan ini berarti ada dua kawat   sejajar. Kawat kedua berada dalam induksi magnet kawat pertama, sehingga akan terjadi gaya Lorentz. Begitu juga pada kawat kedua akan menimbulkan gaya Lorentz pada kawat pertama. Gaya itu sama besar dan memenuhi persamaan berikut.       CONTOH 5.5 Diketahui dua buah kawat sejajar dialiri arus I 1 = 10 A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan dan berjarak 10 cm. Tentukan gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat I 2 sepanjang 20 cm karena pengaruh I 1 ! Penyelesaian I1 =  10 A I2 =  20 A a  =  10 cm l = 20 cm = 0,2 m Gaya Lorentz I 2 oleh I 1 adalah : F = 4.10 -4 . 0,2 = 0,8 .10 -4 N LATIHAN 5.5 Dua kawat sejajar lurus panjang berjarak 20 cm satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus masing-masing I 1 = 10A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan. Tentukan arah dan besar gaya Lorentz yang di

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Listrik Dinamis

LINK FISIKA || HOME || ARUS LISTRIK || BEDA POTENSIAL || HUKUM OHM || HAMBATAN LISTRIK || HUKUM KIRCHOFF || RANGKAIAN HAMBATAN || DAYA LISTRIK || PENGHEMATAN ENERGI ||