Penilaian
pendidikan pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah terdiri atas: a.
penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan; dan c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
(Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang penilaian pasal 2).
Penilaian
hasil belajar oleh
pendidik dilakukan dalam bentuk
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester
dan penilaian kenaikan kelas.
a. Penilaian harian adalah
kegiatan yang dilakukan
stelah peserta didik
menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan
untuk:
1) mengukur dan mengetahui
pencapaian kompetensi Peserta
Didik;
2) memperbaiki proses pembelajaran; dan
3) menyusun laporan kemajuan
hasil belajar harian, tengah semester,
akhir semester, akhir
tahun. dan/atau kenaikan kelas
Penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek: a. sikap; b.
pengetahuan; dan c. keterampilan
b. Penilaian tengah semester adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8 - 9
minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
c. Penilaian akhir semester adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di
akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD
pada semester tersebut.
d. Penilaian kenaikan kelas adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap
pada satuan pendidikan
yang menggunakan sistem
paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
KD pada semester tersebut.
e. Penilaian akhir tahun
adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik
pada akhir semester genap
untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik
pada akhir semester genap
pada satuan pendidikan
yang menggunakan sistem
paket. Cakupan penilaian meliputi
seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester ganjil dan genap.
Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar
peserta didik dengan mengacu pada ketentuan tersebut di atas.
a. menetapkan tujuan penilaian dengan
mengacu pada RPP yang telah disusun;
b. menyusun kisi-kisi penilaian;
c. membuat instrumen penilaian
berikut pedoman penilaian;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
b. melakukan penilaian;
c. mengolah, menganalisis, dan
menginterpretasikan hasil penilaian;
d. melaporkan hasil penilaian; dan
e. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah
tuntas atau belum tuntas. Bagi peserta didik yang belum mencapai KKM maka
dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui ketuntasan
belajar dilakukan pengayaan. Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan
untuk kompetensi pengetahuan
dan keterampilan, sedangkan
sikap tidak ada remedial
atau pengayaan namun
menumbuhkembangkan sikap, perilaku,
dan pembinaan karakter setiap peserta didik.
1.
Bentuk Pelaksanaan Remedial
Setelah diketahui kesulitan belajar yang
dihadapi peserta didik, langkah
berikutnya adalah memberikan
perlakuan berupa pembelajaran
remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara
lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda.
Pembelajaran ulang dapat disampaikan
dengan variasi cara
penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang
dilakukan bilamana sebagian
besar atau semua peserta
didik belum mencapai
ketuntasan belajar atau
mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan
kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat.
b. Pemberian bimbingan secara
khusus, misalnya bimbingan
perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik
tertentu mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut
berupa pemberian bimbingan
secara individual. Pemberian
bimbingan perorangan merupakan implikasi
peran pendidik sebagai
tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana
terdapat satu atau beberapa
peserta didik yang belum
berhasil mencapai ketuntasan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan
secara khusus. Dalam
rangka pelaksanaan remedial, tugas-tugas latihan
perlu diperbanyak agar
peserta didik tidak
mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tes akhir. Peserta
didik perlu diberi
pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang
ditetapkan.
d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor
sebaya adalah teman
sekelas atau kakak
kelas yang memiliki kecepatan
belajar lebih. Mereka
perlu dimanfaatkan untuk
memberikan tutorial kepada rekan
atau adik kelas yang mengalami kesulitan belajar. Melalui tutor sebaya diharapkan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar akan
lebih terbuka dan akrab.
2. Bentuk Pelaksanaan Pengayaan
Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:
a. belajar kelompok, yaitu
sekelompok peserta didik
yang memiliki minat
tertentu diberikan pembelajaran bersama di luar jam pelajaran, satuan
pendidikan.
b. belajar mandiri, yaitu
secara mandiri peserta
didik belajar mengenai
sesuatu yang diminati. dan
c. pembelajaran berbasis tema,
yaitu memadukan kurikulum
di bawah tema
besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin
ilmu.
Sesuai dengan Permendikbud No.
53 Tahun 2015, Panduan Penilaian oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah tahun 2015 melalui Surat Edaran
Direktur Pembinaan SMA No. 5182/D4/LK/2015 tentang Panduan Penilaian
untuk SMA, dan Permendikbud No 23 Tahun 2013 tentang standar penilaian, peserta
didik kelas X dinyatakan naik kelas apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dalam dua
semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
b. Predikat sikap sekurang-kurangnya minimal BAIK yaitu memenuhi indikator
kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan.
c. Nilai kegiatan ekstrakurikuler pendidikan
kepramukaan minimal BAIK
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan.
d. Tidak memiliki lebih dari
2 (dua) mata pelajaran
yang masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan
di bawah KKM. Apabila ada mata
pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar
pada semester ganjil
dan/atau semester genap,
nilai akhir diambil
dari rerata semester ganjil
dan genap pada
mata pelajaran yang
sama pada tahun
pelajaran tersebut.
e. Kehadiran
sekurang-kurangnya 90% dari jumlah hari efektif.
f. Semua mata pelajaran
yang menjadi ciri khas peminatan (MIPA : Matematika, Fisika, Kimia, Biologi;
IPS : Sejarah, Geografi, Sosiologi, Ekonomi; IBB : Bahasa dan Sastra Indonesia,
Bahasa dan Sastra Inggis, Bahasa dan Sastra Perancis, Antropologi) mencapai KKM.
Contoh penentuan
kenaikan kelas berdasarkan
KKM yang
sama untuk semua
mata pelajaran :
Tabel 22.a. Penentuan kenaikan
kelas berdasarkan KKM
Mata
Pelajaran
|
KKM
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Rerata
|
Keterangan
|
||||
Penget
|
Kete ramp
|
Penget
|
Kete ramp
|
Penget
|
Kete ramp
|
||||
I. Kelompok A
(Wajib)
|
Terdapat
2
matapelajaran
tidak
tuntas,
sehingga
peserta
didik
tersebut
NAIK
KELAS
|
||||||||
1
|
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
65
|
60
|
62
|
60
|
70
|
60
|
66
|
|
4
|
Matematika
|
65
|
58
|
60
|
60
|
60
|
59
|
60
|
|
5
|
Sejarah
Indonesia
|
65
|
|||||||
6
|
Bahasa
Inggris
|
65
|
|||||||
II. Kelompok B (Wajib)
|
|||||||||
7
|
Seni
Budaya
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
|
65
|
62
|
65
|
70
|
65
|
66
|
65
|
|
9
|
Prakarya
dan Kewirausahaan
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Bahasa
Jawa
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
III. Kelompok C (Peminatan)
|
|||||||||
11
|
Geografi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Sejarah
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Sosiologi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Ekonomi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
-
Dengan memperhatikan
KKM masing-masing mata
pelajaran, pada semester
1, terdapat 3 mata
pelajaran tidak tuntas yang terdiri atas Bahasa Indonesia, Matematika, dan PJOK
-
Pada semester 2, terdapat 1 mata pelajaran tidak tuntas yaitu
Bahasa Indonesia.
-
Untuk mengetahui banyaknya
ketuntasan yaitu merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang
sama. Pada contoh diatas nilai semester 1 pada aspek pengetahuan mata pelajaran
PJOK = 62 dan semester 2
aspek pengetahuan =
70, maka reratanya
=66 (tuntas). Semester
1 pada aspek keterampilan = 65 dan semester 2= 65,
maka reratanya= 65 (tuntas)
-
Kesimpulan jumlah
mata pelajaran yang
tidak tuntas adalah
2 yaitu Bahasa
Indonesia dan Matematika,
maka peserta didik
yang bersangkutan NAIK KELAS (dengan
syarat deskripsi sikap menunjukkan berperilaku BAIK)
Tabel 22.b. Penentuan kenaikan
kelas berdasarkan KKM
Mata
Pelajaran
|
KKM
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Rerata
|
Keterangan
|
||||
Penget
|
Kete ramp
|
Penget
|
Kete ramp
|
Penget
|
Kete ramp
|
||||
I. Kelompok A
(Wajib)
|
Terdapat
2
matapelajaran
tidak
tuntas,
sehingga
peserta
didik
tersebut
NAIK
KELAS
|
||||||||
1
|
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
65
|
66
|
62
|
66
|
70
|
66
|
66
|
|
4
|
Matematika
|
65
|
58
|
70
|
60
|
70
|
59
|
70
|
|
5
|
Sejarah
Indonesia
|
65
|
|||||||
6
|
Bahasa
Inggris
|
65
|
|||||||
II. Kelompok B (Wajib)
|
|||||||||
7
|
Seni
Budaya
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
|
65
|
62
|
65
|
70
|
65
|
66
|
65
|
|
9
|
Prakarya
dan Kewirausahaan
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Bahasa
Jawa
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
III. Kelompok C (Peminatan)
|
|||||||||
11
|
Geografi
|
65
|
62
|
64
|
70
|
62
|
66
|
63
|
|
12
|
Sejarah
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Sosiologi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Ekonomi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
-
Pada contoh di atas, peserta
didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 1 mata pelajaran cirikhas peminatas IPS
(geografi) yang tidak tuntas setelah merata-ratakan nilai setiap aspek pada
mata pelajaran yang sama.
Tabel 22.c. Penentuan kenaikan
kelas berdasarkan KKM
Mata
Pelajaran
|
KKM
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Rerata
|
Keterangan
|
||||
Penget
|
Kete ramp
|
Penget
|
Kete ramp
|
Penget
|
Kete ramp
|
||||
I. Kelompok A
(Wajib)
|
Terdapat
3
matapelajaran
tidak
tuntas,
sehingga
peserta
didik
tersebut
TIDAK
NAIK
KELAS
|
||||||||
1
|
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bahasa
Indonesia
|
65
|
60
|
62
|
60
|
70
|
60
|
66
|
|
4
|
Matematika
|
65
|
58
|
60
|
60
|
60
|
59
|
60
|
|
5
|
Sejarah
Indonesia
|
65
|
|||||||
6
|
Bahasa
Inggris
|
65
|
|||||||
II. Kelompok B (Wajib)
|
|||||||||
7
|
Seni
Budaya
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
|
65
|
62
|
64
|
70
|
62
|
66
|
63
|
|
9
|
Prakarya
dan Kewirausahaan
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Bahasa
Jawa
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
III. Kelompok C (Peminatan)
|
|||||||||
11
|
Geografi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Sejarah
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Sosiologi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Ekonomi
|
65
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
Pada contoh di atas, peserta
didik TIDAK NAIK KELAS karena ada 3 mata pelajaran yang tidak tuntas setelah
merata-ratakan nilai setiap aspek pada mata pelajaran yang sama