Langsung ke konten utama

Penilaian keterampilan Peserta Didik



Penilaian  keterampilan  adalah  penilaian  untuk mengukur  pencapaian  kompetensi  peserta didik terhadap kompetensi dasar pada KI-4. Penilaian  ini  dimaksudkan  untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai peserta didik dapat digunakan untuk mengenal  dan  menyelesaikan  masalah  dalam  kehidupan  sesungguhnya  (real  life).
Penilaian  keterampilan  dapat  dilihat pada gambar berikut.

Teknik  penilaian  lain  dapat  digunakan  sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4 pada mata pelajaran yang akan diukur.  Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Penilaian kompetensi keterampilan oleh pendidik berupa penilaian praktik (PPr), Penilaian projek (PPj), Penilaian Portofolio (Ppo).
a). Nilai akhir penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang  sama. Penilaian KD yang  sama  yang dilakukan  dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan.
b).  Nilai  akhir  keterampilan pada  setiap mata  pelajaran  adalah  rerata  dari semua  nilai  KD  pada  KI-4  dalam  satu  semester. 
c).  Penulisan  capaian keterampilan  pada  rapor  menggunakan  angka  pada  skala  0    100  dan  predikat  serta dilengkapi deskripsi singkat  kompetensi  yang  menonjol berdasarkan pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester. Rentang nilai dan predikat nilai pengetajuan sebagai berikut:
Tabel 17. Rentang Nilai Keterampilan
RENTANG NILAI
PREDIKAT
0 - 64
D
65 - 74
C
75 - 89
B
90 - 100
A

Hasil penilaian keterampilan yang dilakukan oleh pendidik dalam  satu  semester  direkap  dan  didokumentasikan  pada  tabel  pengolahan  nilai  sesuai dengan KD yang dinilai.
Tabel 18. Hasil penilaian keterampilan
No
Nama
KD
Praktik
Produk
Proyek
Portofolio
Nilai Rapor
Nilai Akhir (Pembulatan)
Kateori
Deskripsi
1
Ani
4.1
87







87

Memiliki keterampilan meragakan ragam gerak tari sesuai dengan iringan
4.2
66
75






75

4.3




92



92

4.4


75

82

80 

78.5



Rerata

83
B


Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal