Langsung ke konten utama

Membuat ID-CARD menggunakan Microsoft EXCEL


ID Card atau identity card dalam bahasa indonesia artinya adalah kartu pengenal , ID Card  tidak hanya sebagai kartu identitas seorang pegawai, tetapi memberi arti tersendiri dalam mendukung formalitas dan nilai atau image instansi/kantor .

Id Card memiliki berbagai macam bentuk, spesifikasi dan kegunaan ID card itu sendiri seperti :
1. Kartu biasa
Kartu  ini biasanya digunakan sebagai kartu pengenal pribadi atau kantor. Misalnya  KTP, Id Card Kantor.


2. Kartu magnetic
Kartu  ini mempunyai bentuk atau tanda panel hitam di belakang kartu yang berguna untuk menyimpan data sebagai rahasia dari si pemegang kartu. Cara penggunaannya cukup hanya dengan menggesekkan atau memasukkan kartu pada alat scan magnetic guna melancarkan proses transaksi atau sebagainya.

3. Kartu proximity
Secara fisik kartu ini hampir sama dengan kartu biasa tetapi jika kita teliti pada perbadaan yang terdapat pada kartu proximity yaitu ada chip atau program di dalam kartunya. Kartu jenis ini biasa digunakan untuk menghindari kecurangan pada pemalsuan

Untuk ID card Jenis pertama dapat dengan mudah dibuat dengan menggunakan program aplikasi yang sudah familier, yaitu menggunakan Microroft Excel.
Adapun urutan dalam membuat ID-Card tersebut antara lain:
1. Buka program Mic.Excel sehingga muncul jendela berikut
    

 2.  Ubah Nama Sheet 1 menjadi Data, kemudian buat data pegawai yang meliputi : NO, NAMA, NIP,  JABATAN, GOLONGAN DARAH, seperti gambar berikut


3.  Blok semua data pegawai, yaitu mulai  cel A1 sampai E94 (misalkan datanya sampai E94).     Kemudian pada Name Box tuliskan nama grop cellnya dengan nama "data".


4. Ubah nama Sheet 2 menjadi ID-Card.  Kemudian menggunakan menu insert --> Shape  buat Desain ID Card Seperti gambar berikut:

 
5.Pada cel H4 ketikkan rumus :  =VLOOKUP($N$2;data;2;"false")


6. Ketikkan pada cell N2 dengan nomor urut Pegawai, misalkan nomor 66, dan hasilnya sebagai berikut

Semoga bermanfaat, Amin


 

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal