Langsung ke konten utama

MEMAHAMI DOMAIN

Agar komunikasi   dapat   dilakukan dengan semua komputer di   dunia,   setiap komputer di jaringan Internet    memiliki nomor, seperti halnya telepon. Nomor tersebut harus unik, dan ditulis dalam format empat kelompok angka, misalnya 202.123.41.52. Nomor ini biasa dikenal   dengan sebutan alamat    IP.    Jadi ,   komputer    saling berkomunikasi    satu sama   lain menggunakan alamat IP tersebut.
Sayangnya,    manusia    tidak    terlalu    pandai    untuk    mengingat    sedemikian    banyak angka / nomor    alamat    IP.   Untuk   memudahkan   manusia,   dikembangkanlah   nama   domain yang merepresentasikan nama sebuah komputer di Internet. Contoh nama domain adalah:
  • www.ipl.org - Internet Public Library di Internet.
  • www.plasa.com - Plasa milik Telkom.

Kita mengenal beberapa Top Level Domain (TLD) yang sifatnya global, seperti:
  • .com - untuk lembaga komersial
  •  .org - untuk organisasi biasanya tidak komersial
  •   .go v - untuk pemerintah Amerika Serikat
  •  .edu - untuk universitas

Kita juga mengenal beberapa Top Level Domain (TLD) negara, seperti:
  • .id - Indonesia
  •  .sg - Singapura
  • .jp - Jepang
  • .au - Australia.

Di Indonesia kita mengenal beberapa sub-domain untuk berbagai institusi, seperti
  •  .co.id- lembaga komersial.
  • .net.id - Internet Service Provider (ISP)
  •  .ac.id- universitas
  • .sch.id - sekolah
  •  .or.id - lembaga non-komersial
  • .web.id - situs pribadi.



Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal