Langsung ke konten utama

WAJANBOLIC E-GOEN DAN RT/RW-NET



Internet  murah   barangkali  merupakan   impian   tidak   hanya   bangsa   Indonesia,   tapi   juga semua orang di  Dunia.  Kita bangsa  Indonesia cukup beruntung dan banyak  terinspirasi dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta yang menemukan antenna Wajanbolic e-goen.


                                                      (Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki) 

Teknik Antenna Wajanbolic e-goen merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan sebelumnya.Dengan peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa pralon yang sebagian di   lapisi  oleh aluminium  foil  atau  lakban aluminium,  Wajanbolic e-goen dapat digunakan untuk membangun sambungan Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps untuk jarak sampai sekitar 3-4 km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam sebuah jaringan RT/RW-net.

  
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)


Ukuran antenna Wajanbolic e-goen relatif sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci (9cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi 5.2 cmdari ujung pralon. Wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjangfokus wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.

  
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)

Teknik membuat   Internet  menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic e-goen tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagum-kagum karena sangat sederhana. Banyak bangsa   di   duniapun   belajar   kepada   bangsa   Indonesia   teknik  membuat   Internet  murah tersebut.  Beberapa bangsa di  dunia yang pernah mengundang untuk memberikan  teknik antenna kaleng antara lain Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan, Nepal,  Laos,  Kamboja   dan masih  banyak  lagi.  Tampak  pada  gambar  Onno W.  Purbo sedang  mengajar   di  Pretoria,  Afrika  Selatan   tentang  membuat   antenna   kaleng   kepada bangsa di Afrika di tahun 2003.
Teknik   akses   Internet   menggunakan   Wajanbolic   e-goen   banyak   digunakan   untuk membangun RT/RW-net yang pada dasarnya membagi dan menggunakan secara beramai-ramai  sebuah akses  Internet  seperti  di   tampilkan pada gambar.  Proses pembagian akses Internet   dilakukan   oleh  router.  Sementara   proses   pengkaitan   pengguna   Internet   dapat dilakukan menggunakan kabel jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sementara untuk jarak yang agak jauh, dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless mengunakan antenna Wajanbolic e-goen.

  
(Sumber: http://opensource.telkomspeedy.com/wiki)

Menggunakan teknik RT/RW-net ini, kita dapat mengakses Internet 24 jam per hari dengan biaya di   tanggung bersama oleh pengguna satu RT atau satu RW.  Rata-rata biaya akses Internet RT/RW-net sekitar Rp. 50-150.000,-  per bulan dengan Internet yang beroperasi 24 jam.

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal