Langsung ke konten utama

KESEIMBANGAN IPTEK DAN IMTAQ DALAM PEMBELAJARAN



Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mukoddimah

Anak-anakku peserta pesantren romadhan yang dirahmati Allah
Dalam kesempatan ini, marilah kita bersama sama memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan ucapan Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Karena dengan limpahan rahmadNYA sampai hari ini kita dapat menjalankan perintah-perintahNya, dapat menjalankan ibadah puasa, sholat tarawih, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya, serta pagi ini kita dapat berkumpul di ruangan ini untuk melaksanakan kegiatan pesantren tanpa ada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan kegiatan pesantren romadhan ini mendapatkan bimbingan, berkah dan senantiasa diridhoi Allah SWT, Amin.
Selanjutnya solawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, biqouli Allahumma sholli ‘alaa Muhammad. Karena hanya beliaulah yang telah membimbing kita kepada jalan yang terang benderang, berupa diinul Islam, berupa agama islam, agama yang di ridhoi Allah SWT. Mudah-mudahan kita termasuk umat beliau yang setia kepadanya, yakni mengikuti ajarannya dan mendapat safaatnya di yaumul kiyamah nanti, amin amin ya robbal alamin.
Para peserta pesantren romadhan yang dirahmati Allah,
Era informasi dan globalisasi sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini telah memberikan dampak positip maupun negatip pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Perubahan masyarakat akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut membawa dampak yang besar pada prilaku masyarakat.
            Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan remaja yang kondisi pskologinya masih labil dan galau. Pengaruh globalisasi terhadap generasi muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak generasi muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari remaja sekarang, misalnya, gaya hidup, perjalanan, komunikasi, makanan, pakaian, nilai-nilai, dan tradisi.



Kejadian-kejadian  tersebut, kesemuanya itu berpotensi untuk menimbulkan kerawanan sosial berupa degradasi moral dan hanyutnya etika-etika islam ke jurang kerusakan atau lebih khusus lagi merosotnya akhlakul karimah. Semua itu terjadi karena tidak adanya  keseimbangan antara IMTAQ dan IPTEK.

Untuk itu dalam kesempatan pesantren romadhan ini saya akan meyampaikan materi yaitu integrasi iptek dan imtaq dalam pembelajaran.
Para peserta pesantren romadhan yang dirahmati Allah,
Untuk mengawali penyampaian materi akan saya tegaskan istilah integrasi imtaq dan iptek
Integrasi  adalah proses memadukan nilai-nilai  tetentu  terhadap sebuah  konsep  lain  sehingga  menjadi  suatu  kesatuan  yang  koheren  dan  tidak  bisa dipisahkan
Imtaq (Iman dan Taqwa). 
Perkataan iman (إيمان) diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah ; ikrar dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. Jadi, Iman itu mencakup tiga hal :
[1] Ikrar dengan hati.
[2] Pengucapan dengan lisan.
[3] Pengamalan dengan anggota badan

Menurut Ali bin Abi Thalib, Iman adalah mengikrarkan dengan lidah, mempercayai benar dengan hati dan mengerjakan dengan anggota.

File docx dapat di download disini atau fil ppt disini

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal