Penghantar bergerak dengan
kecepatan v dalam medan magnet B dapat digambarkan seperti pada Gambar berikut.
Pada saat bergerak maka penghantar akan menyapu luasan yang terus berubah.
Karena perubahan luas inilah maka ujung-ujung penghantar AB itu akan timbul beda
potensial. Besarnya sesuai dengan hukum Faraday dan dapat diturunkan seperti
berikut.
ε = B l v sin θ
dengan ε = ggl induksi (volt)
B = induksi magnet (Wb/m2)
l
= panjang penghantar
v = kecepatan gerak penghantar
(m/s)
θ = sudut antara θ dan v.
Arah arus yang ditimbulkan oleh
beda potensial ini dapat menggunakan kaedah tangan kanan seperti pada Gambar 6.4.
Ibu jari sebagai arah arus induksi I, empat jari lain sebagai arah B dan
telapak sebagai arah gaya Lorentz yang berlawanan arah dengan arah kecepatan
penghantar.
CONTOH
Penghantar AB memiliki panjang 25 cm bergerak dengan kecepatan 5 m/s
dalam medan magnet homogen 40 mT. Jika penghantar dihubungkan hambatan 50 Ω
maka tentukan :
a. besar kuat arus yang lewat
R,
b. gaya Lorentz yang timbul
pada kawat!
Penyelesaian
l = 25 cm = 0,25 m
v = 5 m/s
B = 40 mT = 0,04 T
R = 50 Ω
Ggl induksi ujung-ujung AB memenuhi :
ε = B . l . v
= 0,04
. 0,25 . 5 = 0,05 volt
a. Kuat arus yang melalui
hambatan R sebesar :
I = ε /
R = 0,05/20 = 0,0025 A atau 2,5 mA
b. Gaya Lorentz yang timbul
pada kawat sebesar :
F = i
. l
. B
= 0,0025 . 0,25 . 0,04 = 2,5.10-5 N
|| HOME
|| FLUKS
MAGNET || HUKUM
FARADAY || HUKUM
LENZ ||GGL BATANG PENGHANTAR || GGL
DIRI KUMPARAN || GGL
DIRI SOLENOIDA || INDUKTASI
TIMAL BALIK || GENERATOR
|| TRANSFORMATOR || ARUS
BOLAK BALIK ||
|