Langsung ke konten utama

Hukum Kekekalan Momentum



Dua benda dapat saling bertumbukan, jika kedua benda bermassa m1dan m2 tersebut bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing v1 dan v2. Apabila sistem yang mengalami tumbukan itu tidak mendapatkangaya luar, menurut Persamaan (5–4) diketahui bahwa apabila F = 0 maka Δp= 0 atau p = konstan. Dengan demikian, didapatkan bahwa  jumlah momentumbenda sebelum tumbukan akan sama dengan jumlah momentum bendasetelah tumbukan. Hal ini disebut sebagai Hukum Kekekalan Momentum.
Perhatikanlah Gambar 5.5.Sebelum tumbukan, kecepatan masing-masing adalah benda v1 dan v2.Sesudah tumbukan, kecepatannya menjadi v1' dan v2'. Apabila F12 adalah gaya dari m1  yang dipakai untuk menumbuk m2, dan F21  adalah gaya dari m2  yang dipakai untuk menumbuk m1  maka menurut Hukum III Newton  diperoleh hubungan sebagai berikut:
F(aksi) = –F(reaksi) atau F12 = –F21. Jika kedua ruas persamaan dikalikan denganselang waktu  Δt maka selama tumbukan akan didapatkan:
F12Δt =  –F21Δt
Impuls ke-1 =  –Impuls ke-2
(m1v1 – m1v1')=  –(m2v2 – m2v2')
m1v1 – m1v1'=  –m2v2 + m2v2' .... (a)
Apabila Persamaan (a) dikelompokkan berdasarkan kecepatannya, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
       m1.v1 + m2.v2 = m1.v1' + m2.v2'  ......................(5–5)


Contoh
1. Dua benda masing-masing bermassa m, bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing 20 m/s dan 15 m/s. Setelah tumbukan, kedua benda tersebut bersatu. Tentukanlah kecepatan kedua benda dan arah geraknya setelah tumbukan.

Diketahui: m1 = m2 = m,  v1 =  20 m/s, dan v2 =  -15 m/s. v2 bertanda negatif karena geraknya berlawanan arah dengan arah gerak benda pertama. Oleh karena setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersamaan maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah v1' = v2' =  v' sehingga
 m1v1 + m2v2 = (m1 + m2)v'
m(20 m/s) + m(–15 m/s) = (m + m)v'
(5 m/s)m = 2mv' → v' =  5ms /2m   = 2,5 m/s

Jadi, kecepatan kedua benda 2,5 m/s, searah dengan arah gerak benda pertama (positif).

2. Seorang penumpang naik perahu yang bergerak dengan kecepatan 4 m/s. Massa perahu dan orang itu masing-masing 200 kg dan 50 kg. Pada suatu saat, orang tersebut meloncat dari perahu dengan kecepatan 8 m/s searah gerak perahu. Tentukanlah kecepatan perahu sesaat setelah orang tersebut meloncat.
Jawab
Diketahui: mp = 200 kg, mo = 50 kg, dan vo = 8 m/s.
(mp + mo)v = mpvp' + movo'
(200 kg + 50 kg) (4 m/s) = (200 kg)vp' + (50 kg)(8 m/s)
  1.000 kgm/s = (200 kg) vp' + 400 kgm/s
     600 kgm/s = (200 kg) vp'
    vp'= 3 m/s
3. Seseorang yang massanya 45 kg membawa senapan bermassa 5 kg. Dalam senapan tersebut, terdapat sebutir peluru seberat 0,05 kg. Diketahui orang tersebut berdiri pada lantai yang licin. Pada saat peluru ditembakkan dengan kecepatan 100 m/s, orang tersebut terdorong ke belakang. Tentukanlah kecepatan orang tersebut pada saat peluru dilepaskan.
Jawab
Diketahui bahwa Hukum Kekekalan Momentum menyatakan energi mekanik sebelum dan setelah tumbukan adalah sama, dengan mo = massa orang = 45 kg, ms = massa senapan = 5 kg, dan mp  = massa peluru = 0,05 kg, dan vp = 100 m/s.
(mo + ms + mp)v =  (mo + ms)vo + mp.vp
0 =  (45 kg + 5 kg)vo + (0,05 kg)(100 m/s)
  (–50)vo =  5
           vo= 5 / (-50)  = –0,1 m/s
Jadi, kecepatan orang tersebut pada saat peluru dilepaskan adalah 0,1 m/s.
Latihan
1. Berapakah kecepatan tolakan ke belakang sebuah senapan yang massanya 4,0 kg pada saat menembakkan peluru dengan massa 0,050 kg dengan laju 280 ms-1

2. Perahu sekoci yang mempunyai massa 200 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Kadek yang ber  massa 50 kg berada dalam perahu tersebut. Tiba-tiba Kadek meloncat dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah kecepatan sekoci sesaat setelah Kadek meloncat, jika:
a)  arah loncatan berlawanan dengan arah sekoci,
b)  arah loncatan searah de  ngan arah perahu.

Postingan populer dari blog ini

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebal...

Gaya Ikat Inti

Dua muatan sejenis yang berdekatan akan mendapat gaya tolak listrik (gaya elektrostatis).    Bagaimana halnya dengan inti atom? Walaupun antara proton dan netron ada gaya tarik gravitasi tetapi gaya ini cukup kecil dibanding gaya tolak elektrostatis. Jika tidak ada gaya lain pastilah inti atom akan bercerai-berai. Gaya lain inilah yang kemudian dikenal dengan nama  gaya ikat inti  dan menimbulkan  energi ikat inti . Gaya inti akan tolak-menolak pada jarak yang lebih pendek dari jarak tertentu, hal ini agar nukleon dalam inti tidak menyatu. Mungkin kita dapat mengilustrasikan gaya inti ini sebagai dua buah bola yang dihubungkan dengan sebuah pegas. Pada jarak yang sangat dekat, kedua bola akan saling menolak, tetapi pada jarak yang jauh kedua bola akan saling menarik.   Energi ikat inti ini berasal dari massa yang hilang.  Adanya gaya ikat inti dan energi ikat inti ini dibuktikan pada kenyataan bahwa massa inti atom ...

Reaksi Inti

Reaksi inti merupakan peristiwa   perubahan suatu inti atom sehingga berubah menjadi inti atom lain dengan diserta munculnya energi yang sangat besar. Dalam reaksi inti juga berlaku hukum-hukum Fisika seperti yang terjadi pada peristiwa-peristiwa Fisika yang lainnya antara lain berlaku : kekekalan momentum, hukum kekekalan energi, hukum kekekalan nomor atom, dan hukum kekekalan nomor massa. Sehingga momentum, energi, nomor atom, dan nomor massa inti sebelum reaksi dan sesudah reaksi harus sama. hukum kekekalan nomor atom Dari penjelasan di atas maka pada suatu reaksi inti akan memiliki jumlah nomor atom dan nomor massa sebelum dan sesudah reaksi sama besar. Perhatikan contoh   berikut. CONTOH Sebuah partikel a ditembakkan pada inti 7 N 14 . Jika setelah penembakan sebuah proton dapat dibebaskan maka inti apakah yang akan terbentuk! Latihan: Inti atom 7 N 14 ditembaki dengan partikel alfa, sehingga mel...