Langsung ke konten utama

Hukum Ohm

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran arus listrik. Arus listrikmengalir karena adanya beda potensial antara dua titik pada suatu penghantar, seperti pada lampu senter, radio, dan televisi. 
 
 
Alat-alat tersebut dapat menyala (berfungsi) karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan tersebut sehingga menghasilkan beda potensial.
Orang pertama yang menyelidiki hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial pada suatu penghantar adalah Georg Simon Ohm, ahli fisika dari Jerman.Ohm berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus listrik dan beda potensial, yang kemudian dikenal sebagai Hukum Ohm. Untuk mengetahui hubungan tersebut, lakukanlah Kegiatan 1  berikut!

 Vidio Percobaan Hukum Ohm

 
Kegiatan 1
A. Tujuan
     Anda dapat mengetahui hubungan antara kuat arus listrik dengan beda potensial.
 
B. Alat dan Bahan
      Power supplay 0 - 12 volt, 
      amperemeter dengan batar ukur 0,6 ampere
      voltmeter dengan batas ukur 15 Volt
      hambatan 47 ohm
      lampu pijar
      Saklar
      Papan rangkaian, dan
      kabel merah hitam secukupnya.
 
C. Langkah Kerja
1. Rangkailah alat alat tersebut sesuai gambar, dengan posisi saklar OFF dan power supplay OFF.



2 Hidupkan saklar power supplay dan atur posisi pada tegangan 4 volt. Amati nyala lampu, skala ampermeter dan voltmeter, kemudian hitung kuat arus dan beda potensial pada hambatan!
   Tabel Hasil Pengamatan


3. Ulangi kegiatan di atas dengan merubah tegangan power supplay menjadi 6 volt, 8 volt, 10 volt, dan 12 volt.
4. Catatlah data yang Anda peroleh!
5. Apa kesimpulan Anda?
 
Hasil Percobaan tersebut

Berdasarkan data tabel didapatkan:

Berdasarkan tabel didapatkan juga, bahwa makin besar beda potensial yang ditimbulkan, maka kuat arus yang mengalir makin besar pula. Besarnya perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik selalu sama (konstan). Jadi, beda potensial sebanding dengan kuat arus (V ~  I). Secara matematis dapat Anda tuliskan V = m ×  I, m adalah konstanta perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar grafik berikut!




Garis lurus  adalah garis rata-rata . 

Berdasarkan grafik di atas, nilai kemiringan (m)  dapat Anda peroleh dengan persamaan

 
Nilai m yang tetap ini kemudian didefinisikan sebagai besaran hambatan listrik yang dilambangkan R, dan diberi satuan ohm ,untuk menghargai Georg Simon Ohm. Jadi, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
V : beda potensial atau tegangan (V)
I : kuat arus (A)
R : hambatan listrik (:)

Persamaan di atas dikenal sebagai Hukum Ohm, yang berbunyi
“Kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu dengan syarat suhunya konstan/tetap.”


contoh soal
Diketahui kuat arus sebesar 0,5 ampere mengalir pada suatu penghantar yang memiliki beda potensial 6 volt. Tentukan hambatan listrik penghantar tersebut!
Diketahui : V = 6 V
I = 0,5 A
Ditanyakan: R = ... ?
Jawab :


Latihan soal 
  1. Pada ujung-ujung sebuah resistor diberi beda potensial 1,5 volt. Saat diukur kuat arusnya ternyata sebesar 0,2 A. Jika beda potensial ujung-ujung resistor diubah menjadi 4,5 volt maka berapakah kuat arus yang terukur?
  2. Sebuah resistor dialiri arus sebesar 300 mA, kemudian ujung-ujung resistor diukur beda potensialnya dengan voltmeter dan hasilnya 2 volt. Berapakah beda potensial ujung-ujung resistor itu jika kuat arus yang mengalir menjadi 100 mA?

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Teori Atom

LINK FISIKA | HOME | TEORI ATOM DALTON | PERCOBAAN THOMSON | TEORI ATOM THOMSON | PERCOBAAN RUTHERFORD | TEORI ATOM RUTHERFORD | SPEKTRUM ATOM HIDROGEN | TEORI ATOM BOHR | TEORI ATOM MEKANIKA KUANTUM | BIL. KUANTUM UTAMA | BIL. KUANTUM ORBITAL | BIL. KUANTUM MAGNETIK | BIL. KUANTUM SPIN | EFEK ZEMAN | KONFIGURASI ELEKTRON |     HANDOUTS TEORI ATOM

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebal...

Teori Atom Dalton

Teori tentang atom telah muncul sebelum Masehi. Contohnya adalah definisi atom menurut Demokretus. Demokritus membuat simpulan : Suatu zat dapat dibagi menjadi yang lebih kecil hingga mendapatkan bagian yang paling kecil dan tidak dapat dibagi lagi dan dinamakan atom. Kata atom ini berasal dari bahasa Yunani   “atomos” yang berarti tak dapat dipotong. Kemudian muncul lagi setelah Masehi yaitu: John Dalton   (1766–1844), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris dengan didukung dari hasil eksperimen eksperimennya mengembangkan konsep atom dari Demokritus yang kemudian mengemukaan teori tentang atom. Secara garisbesar teori atom Dalton dapat disimpulkan sebagai berikut : Atom merupakan bagian terkecil dari suatu zat yang tidakbisa dibagi lagi.   Atom-atom penyusun zat tertentu memiliki sifat yangsama.   Atom unsur tertentu tidak bisa berubah menjadi atomunsur lain.   Dua atom atau lebih dapat bersenyawa (bereaksi)membentuk molekul. Dalam reaksi kimia perb...