Langsung ke konten utama

kapasitas kapasitor

Kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan lsitrik dan kemampuannya untuk menyimpan muatan lsitrik dinyatakan oleh besaran atau kapasitansi. Kapasitas ( C ) didefinisikan sebagai perbandingan antara muatan q yang tersimpan dalam kapasitor dan beda potensial antara kedua konduktornya V.



Oleh karena satuan muatan q adalah coulomb dan satuan beda potensial V adalah volt. Maka, satuan kapasitas adalah coulomb/volt diberi nama farad (F). Jadi,1 farad = 1 coulomb/volt


contoh soal
Sebuah kapasitor dimuati oleh baterai 3 volt sehingga bermuatan 0,6  . Tentukanlah:
a. kapasitas kapasitor;
b.  muatan yang tersimpan dalam kapasitor apabila dimuati oleh beterai 12 volt.

Jawaban:
Diketahui:
V1  = 3 volt
q1   = 0,6μC   = 0,6 10−6 C
Kapasitas kapasitor pada suatu medium tidak bergantung pada q maupun V. Dengan demikian, apabila V diperbesar n kali semaula maka q akan menjadi n kali pula, sedangkan C tetap.




Kapasitas Kapasitor Pelat Sejajar
Perhatikan gambar berikut ini.
 

Gambar tersebut menunjukkan dua pelat konduktor yang disebut dengan kapasitor pelat sejajar. Apabila masing-masing pelat diberi muatan +q dan –q, beda potensial kedua pelat V, luas tiap pelat A, dan jarak pisah kedua pelat d, kapasitas kapasitor pelat sejajar dapat diturunkan persamaannya.
kuat medan antara dua keping adalah
  

Keterangan:
C   = kapasitas kapasitor pelat sejajar (farad)
μ0   = permisivitas ruang hampa = 8,85× 10−12 
A   = luas setiap pelat (m2)
d   = jarak pisah kedua pelat (m)

Dielektrik
Delektrik adalah bahan isolator yang memisahkan kedua pelat konduktor pada suatu kapasitor pelat sejajar. Ka-pasitor suatu kapasitor bergantung pada bahan dielektrik yang digunakan.Kapasitor yang menggunakan dielektrik kaca, mika, atau karet memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan kapasitor lain yang berukuran sama, tetapi menggunakan udara sebagai dielektriknya.

Efisiensi relatif suatu bahan sebagai dielektrik di-tunjukkan oleh konstanta dielektrik (K) dan permisivitas bahan. Konstanta dielektrik suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan antara kapasitas kapasitor pelat sejajar yang menggunakan dielektrik dari bahan tersebut dan kapasitor pelat sejajar yang menggunakan udara seba-gai dielektriknya. Secara matematis, persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.

dengan:
K  =  konstanta dielektrik =   atau disebut permisivi-tas relatif bahan =
C’  =  kapasitas kapasitor yang menggunakan dielektrik dari bahan tertentu
C  =    kapasitas kapasitor yang menggunakan dielektrik dari udara
Hubungan antara permitivitas bahan dengan konstanta permitivitas ruang hampa adalah

contoh soal
Sebuah kapasitor terbuat dari dua lempeng konduktor yang masing-masing luasnya 12.10-3
m2  dan terpisah pada jarak 2 mm. Hitunglahkapasitas kapasitor tersebut jika di antara kedua keping tersebut berisi :
a. udara
b. zat dengan permitivitas relatif = 50
Penyelesaian :


















latihan soal
Jarak pelat dalam suatu kapasitor pelat sejajar berisi udara 2 mm. Luas masing-masing pelat 200 cm2 . Pelat kapasitor diberi beda potensial 100 V. Kemudian, dilepaskan dari sumber tegangan dan ruang antara kedua pelat diisi oleh dielektrik dengan tetapan dielektrik 20. Tentukanlah:
a. kapasitas kapasitor C sebelum diberi dielektrik;
b. muatan q pada setiap pelat;
c.  kuat medan listrik E sebelum diberi dielektrik;
d. kapasitas kapasitor C’ setelah diberi dielektrik;
e.  permisivitas bahan dielektrik ( E );
f.  beda potensial pelat V’ setelah diberi dielektrik;
g.  kuat medan listrik E’ setelah diberi dielektrik.

Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal