Langsung ke konten utama

Susunan Kapasitor



Begaimana mengukur pada kapasitor? Dua atau lebih kapasitor dapat disusun secara seri (berderet),pararel (sejajar), atau gabungan antara seri dan pararel.

a.  Susunan Seri Kapasitor
Tiga  kapasitor yang disusun seperti gabar berikut dinama-kan susunan seri.

Kita dapat mengganti tiga buah kapasitor itu dengan sebuah kapasitor pengganti yang memiliki kapasitas Cs.Pada susunan seri kapasitor berlaku:
  • Muatan pada tiap-tiap kapasitor adalah sama yaitu sama denga muatan pada kapasitor pengganti. Q = Q1 = Q2 = Q3
  • Beda potensial pada ujung-ujung kapasitor pengganti sama dengan jumlah beda potensial ujung-ujung tiap-tiap kapasitor, V = V1 + V2  +  V3
 
         









Jadi, kapasitas pengganti susunan seri beberapa buah kapasitor selalu lebih kecil daripada kapasitas tiap-tiap kapasitor. Ini berarti, untuk mendapat kapasitas terkecil maka kapasitas kapasitor disusun seri.

contoh soal
Tiga buah kapasitor yang masing-masing kapasitasnya 3  PF, 12  PF,dan 4  PF dihubungkan secara seri kemudian dipasang pada sumbertegangan sebesar 24 Volt.
Hitunglah :
a. kapasitas kapasitor susunan seri  tersebut,
b. muatan total pada kapasitor,
c. muatan masing-masing kapasitor, dan
d. tegangan pada masing-masing kapasitor!
Penyelesaian :











Soal Latihan :
1. Empat buah kapasitor yang masing-masing kapasitasnya 4 PF,  8 PF, 16 PF, dan 4 PF disusun seri kemudian dipasang pada sumber tegangan 32 Volt. Hitunglah :
a. kapasitas kapasitor susunan seri  tersebut,
b. muatan total pada kapasitor,
c. muatan masing-masing kapasitor, dan
d. tegangan pada masing-masing kapasitor!
2. Tiga buah kapasitor yang masing-masing kapasitasnya sebesar 12  PF, 24 PF, dan 6 PF disusun seri kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan 12 Volt. Hitunglah :
a. kapasitas kapasitor susunan seri tersebut,
b. muatan total pada kapasitor,
c. muatan masing-masing kapasitor, dan


b.  Susunan Pararel Kapasitor
Dua kapasitor yang disusun pada gambar (a) berikut ini disebut susunan pararel.


Kita dapat mengganti dua buah kapasitor itu dengan sebuah kapasitor pengganti yang memiliki kapasitas Cp. Pada susunan pararel kapasitor berlaku:
Pada susunan pararel kapasitor berlaku:
  • Beda potensial tiap-tiap kapasitor sama, dan bernilai sama dengan potensial sumber. V = V1 = V2 =V3
  •  Muatan kapasitor sama dengan jumlah muatan tiap-tiap kapasitor. Q = Q1 + Q2+ Q3 

           

Contoh Soal
Tiga buah kapasitor yang masing-masing kapasitasnya 4 PF,  6 PF,  dan 12 PF disusun paralel kemudian susunan tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 16 Volt. Hitunglah :
a. kapasitas kapasitor susunan paralel tersebut,
b. muatan total yang tersimpan pada kapasitor,
c. tegangan pada masing-masing kapasitor, dan
d. muatan pada masing-masing kapasitor!

Penyelesaian













Soal Latihan :
1. Dua buah kapasitor masing-masing besarnya 6 PF dan 12  PF disusun secara paralel yang kemudian dipasang pada tegangan 24 Volt. Hitunglah :
a. kapasitas kapasitor susunan paralel tersebut,
b. muatan total yang tersimpan pada kapasitor,
c. tegangan pada masing-masing kapasitor, dan
d. muatan pada masing-masing kapasitor!

2. Tiga buah kapasitor masing-masing kapasitasnya 8 PF, 12 PF, dan 24 PF disusun paralel kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 24 Volt. Hitunglah :
a. kapasitas kapasitor susunan paralel tersebut,
b. muatan total yang tersimpan pada kapasitor,
c. tegangan pada masing-masing kapasitor, dan
d. muatan pada masing-masing kapasitor!

3. Empat buah kapasitor tersusun seperti Gambar 4.26.
C1 = 300 μF,  C2 = 400 μF,  C3 = 500 μF dan C4 = 600 μF. Jika rangkaian dihubungkan beda potensial 80volt maka tentukan :
a. Kapasitas pengganti,
b.  muatan yang tersimpan di masing-masing kapasitor,
c. beda potensial Vab dan Vbc?



Postingan populer dari blog ini

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Gaya Pemulih pada Pegas

1.   Gaya Pemulih   Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya disebut gaya pemulih. Akibat gaya pemulih tersebut, benda akan melakukan gerak harmonik sederhana. Dengan demikian, pada benda yang melakukan gerak harmonik sederhana bekerja gaya pemulih yang selalu mengarah pada titik kesetimbangan benda. a. Gaya Pemulih pada Pegas Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh karena sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali ke keadaan setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Perhatikan gambar, anggap mula-mula benda berada pada posisi y = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke bawah (y = –) pegas akan menarik benda ke atas, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jik

Teori Kuantum Planck

Perkembangan teori tentang radiasi mengalami perubahan besar  pada saat Planck menyampaikan teorinya tentang radiasi benda hitam. Planck mulai bekerja pada tahun 1900. Planck mulai  mempelajari sifat dasar dari getaran molekul-molekul pada dinding rongga benda hitam. Dari hasil pengamatannya Planck membuat simpulan sebagai berikut. Setiap benda yang mengalami radiasi akan memancarkan energinya secara diskontinu (diskrit) berupa paket-paket energi. Paket-paket energi ini dinamakan kuanta (sekarang dikenal sebagai foton) . Energi setiap foton sebanding dengan frekuensi gelombang radiasi dan dapat dituliskan : E = h f                     dengan  :  E  =  energi foton (joule)                   f   =  frekuensi foton (Hz)                   h  =  tetapan Planck (h = 6,6.10 -34 Js) Jika suatu gelombang elektromegnetik seperti cahaya memiliki banyak foton maka energinya memenuhi hubungan berikut.         E = nhf Persamaan yang sangat berkaitan dengan hubungan di atas adal