Langsung ke konten utama

JUMLAH PARTIKEL SISA MELURUH

Misalnya mula-mula ada N0  partikel.  Partikelnya menjadi  1/2 N0 dalam waktu paruh T, menjadi  1/4 N0 dalam waktu paruh 2T dan menjadi   1/8 N0 dalam waktu paruh 3T. Perubahan N ini akan memenuhi deret dengan persamaan seperti berikut.


dengan  Nt  =  jumlah partikel sisa
              N0 =  jumlah partikel mula-mula
                t   =  waktu meluruh
               T   =  waktu paruh
Jumlah partikel
          m
N = ------ x Bil Avogadro
          Mr

Massa inti yang tersisasetelah peluruhan dapat dituliskan


   m = massa inti

Jika persamaan jumlah partikel sisa  (Nt) diintegralkan akan diperoleh


dengan :
N = jumlah inti atom yang tinggal (masih radioaktif)
No = jumlah inti atom mula-mula
λ = tetapan peluruhan (yang nilainya tergantung jenis inti radioaktif)
t = waktu peluruhan
e = bilangan eksponensial

untuk t = T (waktu paruh) maka N = ½ No sehingga



contoh
1. Suatu sampel unsur radioaktif terdiri dari 1018 atom. Waktu paro unsur tersebut 2000 hari. Hitunglah :
a.        sisa unsur yang meluruh 5000 hari dan
b.       konstanta peluruhan
c.        aktivitas setelah 5000 hari

Penyelesaian



2. Unsur radon ( ) meluruh dengan memancarkan partikel alfa menjadi polonium (  ) Jika massa radon mula-mula 16 gram dan waktu paruhnya 3,8 hari, tentukan :
   a. sisa radon setelah 19 hari
   b. waktu yang diperlukan agar 14 gram radon meluruh.

Penyelesaian :

   Diketahui :        mo = 16 gram
                                T = 3,8 hari
   Ditanyakan :    a). m = . . .  ?  t = 19 hari
                                b).  t = . . . .  ?  agar 14 gram radon meluruh.
 Jawab :


Latihan Soal
  1. Suatu unsur radioaktif memiliki waktu paruh 20 hari. Berapa bagiankah dari jumlah asalnya zat radioaktif yang belum meluruh setelah 60 hari ?
  2. Waktu paruh radium adalah T. Jika mula-mula terdapat 0,1 gram radium, setelah berapa lama radium menjadi 0,05 gram dan menjadi 0,025 gram?
  3. Dua sampel radioaktif A dan B memiliki waktu paro 25 menit dan 30 menit. Pada awalnya sampel A dan B memiliki jumlah atom yang sama, berapakah perbandingan setelah 40 menit ?




Postingan populer dari blog ini

Gaya Magnetik di Antara Dua Kawat Sejajar Berarus

Di sekitar kawat berarus timbul induksi magnet. Apa yang akan terjadi jika kawat berarus lain didekatkan  kawat pertama? Keadaan ini berarti ada dua kawat   sejajar. Kawat kedua berada dalam induksi magnet kawat pertama, sehingga akan terjadi gaya Lorentz. Begitu juga pada kawat kedua akan menimbulkan gaya Lorentz pada kawat pertama. Gaya itu sama besar dan memenuhi persamaan berikut.       CONTOH 5.5 Diketahui dua buah kawat sejajar dialiri arus I 1 = 10 A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan dan berjarak 10 cm. Tentukan gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat I 2 sepanjang 20 cm karena pengaruh I 1 ! Penyelesaian I1 =  10 A I2 =  20 A a  =  10 cm l = 20 cm = 0,2 m Gaya Lorentz I 2 oleh I 1 adalah : F = 4.10 -4 . 0,2 = 0,8 .10 -4 N LATIHAN 5.5 Dua kawat sejajar lurus panjang berjarak 20 cm satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus masing-masing I 1 = 10A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan. Tentukan arah dan besar gaya Lorentz yang di

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Listrik Dinamis

LINK FISIKA || HOME || ARUS LISTRIK || BEDA POTENSIAL || HUKUM OHM || HAMBATAN LISTRIK || HUKUM KIRCHOFF || RANGKAIAN HAMBATAN || DAYA LISTRIK || PENGHEMATAN ENERGI ||